Jejaring sosial atau social networking tengah naik daun di belantara maya. Facebook, Twitter, Foursquare, dan LinkedIn merupakan beberapa situs jejaring yang paling populer saat ini. Penggunanya bisa mencapai ratusan juta orang.
Tapi, di mana banyak orang berkumpul, di sana akan ada bahaya pula. Tren pertumbuhan pengguna jejaring sosial tidak lepas dari pengamatan para penjahat cyber. Data pribadi yang tersimpan di dalam akun pengguna menjadi sasaran utama. Kemudian, bermunculanlah trik untuk mencuri informasi berharga tersebut.
Trik paling umum yang digunakan penjahat cyber adalah spam berkedok jejaring sosial. Mereka mengirim e-mail yang menyerupai pesan notifikasi resmi dari jejaring sosial tertentu, misalnya Facebook.
Pada contoh ini, saat pengguna mengeklik untuk membaca “important notification” ini, mereka diarahkan pada situs yang ternyata berisi malware atau penawaran barang secara online.
Beberapa jenis kedok subjek yang dipakai spammer antara lain undangan palsu untuk bergabung ke dalam jejaring sosial baru, notifikasi komentar/tag foto, aplikasi pihak ketiga (misal: online game), survei, dan anti-malware palsu.
Bahaya lain yang mengancam yakni pencurian daftar kontak e-mail milik si korban. Oleh spammer, akunnya dimanfaatkan untuk mengirim lebih banyak lagi spam. Hal ini sangat berbahaya karena pengguna lebih rentan untuk mempercayai pesan dari teman-temannya.
Dalam satu hal, teknik ini mirip dengan mass mailing worm, seperti virus Melissa, yang bisa menginfeksi daftar kontak Outlook pengguna, hingga mengirimkan e-mail sendiri secara otomatis. Hasil analisis dan peringatan di atas merupakan bagian dari laporan spam & phishing bulanan dari Symantec, edisi Juni 2010.
Secara umum, spam menyumbang 89,81% dari jumlah seluruh pesan yang berseliweran di Internet sepanjang Mei 2010. Sementara itu, jumlah serangan phishing mengalami penurunan 9% dibanding bulan April 2010.
Sumber : http://www.infokomputer.com/reguler/waspadai-spam-berkedok-jejaring-sosial
0 komentar:
Post a Comment