Music dapat mengubah suasana hati seseorang dengan ajaib. Bayangkan
sebuah film thriller model 'The Bone Collector' tanpa iringan musik yang
membuat bulu kuduk berdiri. Bayangkan adegan konyol dalam Friends tanpa
iringan musik ringan atau bayangkan Meteor Garden tanpa "Ni Yao Te
Ai"-nya. Hambar bukan?
Untuk memastikan kedahsyatan pengaruh musik pada seseorang, psikolog
Lewis, Dember, Schefft dan Radenhausen sengaja menyelidiki hubungan
antara musik dengan suasana hati tahun 1995. Mereka memilah musik dan
juga video dalam kategori positif dan negatif. Hasilnya, musik memiliki pengaruh besar tapi tidak demikian dengan video. Musik dengan kategori
positif menghasilkan peningkatan suasana hati yang positif dan
sebaliknya.
Empat tahun sebelumnya, T. Taniguchi, psikolog dari Universitas
Tokyo, meneliti pengaruh musik terhadap akurasi memori seseorang
terhadap kata-kata. Dalam laboratorium risetnya, ia memutar musik yang
sedih dan yang gembira, sementara dua kelompok mempelajari sebuah
tulisan yang memuat kata berkategori positif dan negatif. Hasilnya, kata
yang positif diingat dengan lebih baik saat mendengar musik yang
gembira, sementara kata yang negatif diingat lebih baik saat mendengar
musik yang sedih.
Sebuah penelitian lain yang dilakukan para biarawan di Brittany juga
menunjukkan bahwa musik berpengaruh besar pada hewan. Mereka
memperdengarkan alunan musik Mozard kepada sapisapi di sana. Hasilnya,
sapi-sapi tersebut memproduksi susu lebih banyak debanding sapi-sapi
yang tidak mendengarkan alunan musik.
Dengan kata lain, musik yang positif akan membawa kita kepada suasana
hati yang positif dan sebaliknya. Karena itu, mereka yang bertemperamen
melankolik dan introvert misalnya, bisa memakai musik yang positif
untuk membantu Anda lebih ceria dan ekstrc ert. Sebaliknya, mereka yang
cenderung bertemperamen super aktif dan ekstrovert bisa mendengarkan
lagu-lagu bernada tenang dengan lirik yang menyiratkan kedamaian hati.
Musik memang tidak serta-merta mengubah kepribadian Anda, tapi musik
dapat membantu menciptakan suasana hati yang tepat. Selebihnya
tergantung tekad Anda.
Oleh: David Bloer
Majalah Get Life 14/2005
Majalah Get Life 14/2005
0 komentar:
Post a Comment